Cerita Sex Diajak Ngentod Sama Tante Bohay

12.35 2 Comments
Cerita Sex Ngentod, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentod, Abg ML, Kumpulan Foto Bugil, Video Sex : Cerita Sex Diajak Ngentod Sama Tante Bohay - Aku memang sudah lama sekali sangat menginginkan tubuh tanteku itu, tapi butuh penantian yang lama, kira-kira sejak aku SMA. Mulailah kuceritakan isinya. Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benar-benar panasnya minta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! benar-benar reseh dah.

Cerita Sex Diajak Ngentod Sama Tante Bohay
Cerita Sex Diajak Ngentod Sama Tante Bohay
Tapi akhirnya aku sampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tiba-tiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphone-ku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,

“Halo Tan, ada apa?”
“Kamu cepet dateng ya!” ucap tanteku.
“Sekarang?” tanyaku lagi.
“La iya-ya, masa besok, cepet yah!” ujar tanteku.

Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu.

Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam. “Masuk aja Wa!” teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya,

“Tante dimana sih?” tanyaku dengan nada agak keras.
“Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa!” sahut tanteku.

Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV. Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tante-tanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksi-seksi.

Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.

“Sorry ya Wa, Tante lama.”
“Oh, nggak papa Tante!” ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.
“Oom kemana Tante?” tanyaku.
“Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali),” jawab tanteku.
“Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah?” tanya tanteku lagi.
“Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih,” jawabku.
“Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa?” tanya tanteku sedikit merayu.

Wow, mimpi apa aku semalam kok tante gatel ku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.

“Tante kok nggak ikut?” tanyaku memancing.
“Males Wa,” jawab tanteku enteng.
“Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan?” tanyaku lagi.
“Mmm… di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh!” ujar tanteku.

Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.

“Oke deh!” sahutku dengan girang.

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.

“Waaa…! Dewaaa…! udah mandi belum?” teriak tanteku memanggil.
“Bentar Tan!” jawabku.

Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang. Setelah melap motor, aku bergegas mandi.

Di kamar mandi tiba-tiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, “Gimana rasanya ya?” khayalku. Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisa-bisa. Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macam-macam, wah pokoknya bisa gawat.

Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!

“Sibuk ya Wa?” tanya tanteku sambil senyum manja.
“Eh… mmm… so… so… sorry Tan, lupa ngunci,” jawabku gugup.

Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya “international size” deh.

“Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.”
“Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih,” pikirku.

Lalu aku cepat-cepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak. Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,

“Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih?” tanyaku takut-takut sambil duduk di atas tempat tidur.
“Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oom-mu itu lho,” ujar tanteku.
“Emangnya Oom kenapa Tan?” tanyaku lagi.

Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante tante gatel menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.

“Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oom-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku panjang lebar.

“Maksud Tante?” tanyaku lagi.
“Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oom-mu itu kalo diajak begituan suka cepet nge-down, nah ngertikan?” tanya tanteku meyakinkan aku.
“Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.
“Mmm… Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas.
“Bantu apa Tan?” tanyaku lagi.
“Kan hari ini sepi, terus Oom-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante?” tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.

Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalam-dalam.

“Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana?” ucapku polos.
“Loh…! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapa-siapa,” jawab tanteku meyakinkan.

“Ya udah deh,” ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.

“Wow… gede juga ya! Buka dong celanamu Wa!” ujar tanteku mesra.

Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. “Emf… ehm… mmm… gede banget kemaluanmu Wa!” ujar tanteku.

Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tante tante gatel ku, soalnya aku sudah “over” sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.

“Oh God! Eh… eh… ehm… e… nak… Tante… terus Tan…!” ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu. Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya. Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Merasakan itu tanteku mengerang keenakan. “Aaah… Wa… enak… terus Wa… terus jilat…!” erang tanteku keras-keras.

Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampai-sampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya. “Oh Dewa… Tante sayang kamu… uh… ka.. ka… mu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah,” puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat.

Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tante tante gatel ku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah “over” tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesek-gesekkannya.

Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya. Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi.

“Ooohh… Waaa… Tante mau keee… luuu.. aar! Aaah…!” erang tante tante gatel ku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya. “Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oom-mu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itu-mu.”

Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya.

Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku. “Egghmm… terus Waa… pelan tapi terus Wa… egghhmm…!” desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tiba-tiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan.

“Aaahh… Waaa.. saaakitt… pelan-pelan… aargghhh…” teriak tante tante gatel ku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.

Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. “Ah… uh… terus Wa… enak sekali… itu-mu gede sekali… eggghh… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Waaa…” erang tanteku keenakan. Lalu lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,

“Tan… saya mauuu… kelu… arrr… nih…!”
“Di dalam aja Waaa… Tante… juugaa… mauuu keeluaaarr… aaarrgghh…!”

Akhirnya kami keluar bersama-sama, kira-kira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh… begitu nikmatnya. Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tante tante gatel ku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan.

Dengan ganas tante tante gatel ku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih. Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah.

Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oom-ku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan. Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya.

Lalu tante gatel bilang bahwa kalau misalnya oom-ku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggut-manggut senang saja -
Cerita Sex Ngentod, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentod, Abg ML, Kumpulan Foto Bugil, Video Sex : Cerita Sex Diajak Ngentod Sama Tante Bohay.

Cerita Sex Ngentod Dengan Adik Temanku Yang Masih Perawan

15.57 1 Comment
Cerita Sex Ngentod Sama Mirna, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentod, Abg ML, Kumpulan Foto Bugil, Video Sex : Cerita Sex Ngentod Dengan Adik Temanku Yang Masih Perawan - Ini diawali pada saat aku bertugas di Banda Aceh, karena pada hari itu libur sekolah juga ada salah satu temanku di asrama bernama herman anak Jeunip Aceh Besar yang membawa adiknya ke asrama yang mau liburan Kekota Banda Aceh.

Cerita Sex Ngentod Dengan Adik Temanku Yang Masih Perawan
Cerita Sex Ngentod Dengan Adik Adik Temanku Yang Masih Perawan
Wulan nama adiknya, kami sering bercanda bareng saat ngumpul2 sama anak2. kadang-kadang ketangkap basah saat dia ngelirik aku saat2 tertentu. Itu terjadi sering kali saat kita berkumpul, kadang dalam hatiku berfikir wah nikmatnya perawanmu wulan bila aku rasakan dikamar besamamu.

Sore itu aku berkesempatan ngobrol dengannya, yahh rada susah juga ngobrol dengan anak SMU sedangkan aku orang luar yang terkadang tidak mengerti bahasa daerah aceh tapi ya sudah asal ku bisa melihat Wulan dari dekat… maksudku adalah, aku ingin mengingat wajah dan keindahan tubuhnya sehingga malam nanti aku hanya bisa memimpikan wulan.

Tapi ternyata gayung bersambut, Wulan sangat antusias dengan obrolan basi yg aku suguhkan shg aku pun segera berniat utk melakukan kontak fisik dengannya. Aku mulai dengan mencubit lengannya dan ngelitikin pinggangnya. Wahh…. semakin ku sentuh kulitnya, semakin keras pula otongku jadinya…. Rasanya ingin sekali kontolku diemut oleh wulan… tapi sudahlah ku tahan dulu…. orang sabar banyak rejeki kata orang2…..

Setelah puas meng-grepe2 Wulan lalu kita pun bubar, dia kembali ke kamar temanku itu bersama kakaknya sementara aku pun kembali ke kamarku. Ahhhh… mau dinas rada males sementara si herman sendiri masih jalan2 di kota banda aceh, maklumlah hari ini hari jumat… besok sajalah pikirku.

Lalu aku pun menyalakan laptopku dan segera bermain-main dengan Photoshop…. iseng saja aku meng-edit foto2 aku dan anak2 kost…. walaupun kita laki2 tulen dan suka berkunjung ke panti pijat plus plus, tapi aku dan anak2 memang suka foto2.. no nude loh tapinya.

Tanpa terasa malam telah tiba dan ketika aku lagi asik2nya meng-edit foto anak2, tiba2 ku dengar pintu kamarku ada yg mengetuk… lalu ada yg manggil, “mas… lagi di kamar ga?” terdengar suara lembut bertanya…. “wah, siapa nih yg nyariin..” pikirku.

Kubuka pintu dan berdiri Wulan didepan kamarku, dia mengenakan celana pendek ketat dgn tanktop tanpa bh. terlihat sembulan payudaranya yg tidak begitu besar (maklum masih smu), dan kulihat betapa mulus kulit putihnya, lehernya dan punggungnya…”masuk masuk…” kataku dengan cepat…. pikiranku langsung mesum,

“wah kesempatan nih” kataku dalam hati. “lagi ngapain mas, kok ngga jalan2 sama anak2 yg lain?” Wulan bertanya. “ahh ngga, lagi males aja keluar asrama… aku lagi isengin foto anak2, mau lihat?” kataku. “liat dong mas” katanya begitu antusias.

Aku pun segera duduk di depan laptopku, dan menunjukkan hasil foto anak2 yg sudah ku isengin.. dia pun tertawa melihat foto2 hasil keisenganku itu. lalu ku suruh dia duduk jadi biar aku saja yg berdiri (aku cuma punya 1 kursi di kamarku). tanpa kuduga Wulan malah berkata, “aku dipangku mas aja deh, biar sama2 bisa duduk.”

“ok boleh juga,” kataku semangat. Ketika pantatnya duduk di pahaku.. ahhhhhh enak sekali rasanya… burungku segera mengeras, dan diapun merasakan itu walaupun dia tidak bilang apa2…. ” ‘dek bangun sebentar deh” kataku (maklum posisi burungku yg rada kejepit) lalu ku betulkan posisi burungku yg sudah menggeliat itu, lalu dia pun ku pangku lagi.

Sekarang pas sekali posisi burungku berada di belahan pantatnya dia. Dari belakang dia ku ajari berbagai trik photoshop. setiap kali ku berbicara, aku bisikkan trik2nya ke kupingnya dia sehingga aku bisa mencium bau wangi badannya…

Dan setelah beberapa menit, kuberanikan diri utk memeluk dirinya dari belakang, dan melihat Wulan yg tidak menolak, aku lalu memberanikan diri utk merayunya…. ” kamu kok wangi sekali ‘dik?” kataku sambil mencium leher dan pipinya. Dia hanya tersenyum malu dan tidak menjawab. Lalu ketika dia menengok ke arah ku, aku pun dengan segera melumat bibirnya yg mungil dan berwarna pink itu…

ohhh nikmat sekali bibir Wulan ini. begitu lembut dan begitu mungil….. sambil mencium bibirnya, tanganku segera meremas-remas payudaranya yg baru mulai tumbuh itu…. kurasakan burungku sudah keras sekali, dan dengan segera tubuh Wulan segera ku goyang2kan maju dan mundur shg aku bisa merasakan gesekan nikmat di burungku ini….

setelah itu ku buka tanktop, kulihat betapa ranum badan Wulan ini… kulit putihnya smakin membuat nafsuku menggila… lalu kubuka celana pendek ketatnya itu dan kulihat vaginanya yg berwarna pink tanpa ditumbuhi sehelai rambut pun…. wahhhhhhhhhhhhhhh………..

Setelah kuciumi seluruh badannya, aku pun langsung menciumi lubang kenikmatan itu dan kulihat Wulan menutup mata dan menggeliat keenakan… “enak dik?” tanyaku. “enak banget mas.” sahutnya singkat. Setelah menciumi vaginanya, aku pun segera mengambil posisi..

ku tindih badannya dan kulumat kembali bibirnya sementara tangan kananku memegang burungku yg sudah berada di depan vaginanya. Sambil terus kucium, kumasukkan burungku perlahan-lahan…. walaupun V-nya sudah basah, namun palkon ku yg rada besar ini mengalami kesulitan utk masuk ke dalam…. kupaksa sedikit, lalu…

“awwww… sakit mas…” katanya sembari meringis kesakitan…. “iya gapapa, sakit sedikit sekarang tapi nanti enak kok dik” kataku sembari terus kusodok ke dalam vaginanya dan ku goyang maju mundur….. ohhhhhh enak sekali vaginanya Wulan ini… begitu ketat dan hangat, belum pernah kurasakan vagina seperti ini sebelumnya….

akhirnya burungku bisa masuk seluruhnya kedalam vaginanya dan Wulan juga tidak lagi berkata sakit. sambil kutindih dan kupeluk tubuhnya, kucium bibirnya dan terus ku gerakkan burungku keluar masuk vaginanya…… rada2 susah bagi burungku utk gerak maju mundur karena vagina Wulan ini masih ketat sekali rasanya, dan nikmatnya bener2 tidak ketulungan….

Entah Wulan klimaks atau tidak, tapi yg jelas aku sudah tidak tahan ingin ngecrot yg sebanyak-banyaknya karena tidak terasa sudah 15 menit lebih kami bercinta… kulihat ke arah vaginanya, dan kulihat ada sedikit darah di burungku dan di sprei kasur… “pasti darah keperawanannya” pikirku. “dik, mau udahan apa terus?” tanyaku. “terserah mas aja deh….” katanya…. ya sudah, aku memutuskan utk ngecrot saja sebentar lagi.

Aku pun mempercepat gerakan maju mundurku sehingga aku bisa ngecrot…. “dik, kamu udah pernah mens belum?” tanyaku. “udah mas.” jawabnya sambil kembali menutup mata dan menggigit bibirku lagi… “wah, bisa hamil nih kalo di keluarin di dalem” pikirku.

Maksudku utk mengambil kondom sebelum aku ngecrot ternyata tidak kesampean sebab tiba2 … CROOOOOOOOOOOTTTTT……. CROOTTTT CROTTTTT…….. ahhhhhhhhhhh……. CROTT CROT….. spermaku menyembur dengan ganasnya di dalam vagina Wulan… kulihat ada kenikmatan diwajah Wulan dan kurasakan hangatnya vagina Wulan setelah kusembur dgn spermaku….. “enak dik?” tanyaku.

“enak bgt mas…” katanya sembari tersenyum malu. Lalu kupeluk tubuhnya dgn erat dan kucium bibirnya kembali. Lelah sekali rasanya dan bbrp menit setelah klimaks, kami berdua masih berpelukan ditempat tidur….. uuhhhh….. lemas sekali, belum pernah aku bercinta sampai selemas ini sebelumnya.

sepintas ada kecemasan dlm pikiranku, “wah bagaimana kalo nanti Wulan hamil nih?” tanyaku dalam hati….. namun kecemasan itu tidak berlangsung lama karena Wulan menciumku dengan lembut dan perasaan enak, puas, dan nafsu yg terpuaskan semuanya tercampur jadi satu dalam ciuman itu.

“dik, jangan bilang sama herman ya…. mas bisa dimarahin nanti.” pintaku. “iya mas, aku ngga bilang sama siapa2.” katanya dgn cepat. setelah beberapa menit, kucabut burungku yg masih berada dalam vaginanya, lalu aku berdiri di samping tempat tidur, sementara Wulan masih dalam posisi berbaring, lalu ku dekatkan burungku ke mulutnya…. dia terlihat bingung, “oh iya aku lupa, Wulan masih SMU” kataku dalam hati….

“dik, emutin burung mas yah, mau kan? enak kok rasanya tapi jangan digigit yah!” pintaku. tanpa banyak protes, dia pun langsung mengulum burungku dengan lahapnya. Setelah beberapa menit, “udah dik.. udah cukup.” kataku. setelah kulihat jam, aku baru menyadari bahwa sebentar lagi herman balik ke asrama. harus cepet2 pake baju nih, kalo ketauan bisa gawat….

Kami pun segera mengenakan baju masing2 dan lalu berpelukan sambil nonton tv. tidak lama setelah itu terdengar suara2 brisik herman yg sudah kembali dari jalan2…. “Nyet, gw bawain nasi goreng nih…. blm makan kan lo?” herman berkata dari teras asrama kami…

aku dan Wulan pun segera bangun dan keluar kamar sambil menyambut herman yg baru balik jalan2…. tidak ada kecurigaan dari mereka yg melihat kami berdua keluar dari kamar dengan wajah sedikit lelah… “yahh untunglah,ternyata semua berjalan lancar sesuai dengan rencana…. ” kataku dalam hati sambil tersenyum puas - Cerita Sex Ngentod Sama Mirna, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentod, Abg ML, Kumpulan Foto Bugil, Video Sex : Cerita Sex Ngentod Dengan Adik Temanku Yang Masih Perawan.

Cerita Sex Teman Rekan Kerja

16.59 Add Comment
Cerita Sex Ngentod Sama Mirna, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentod, Abg ML, Kumpulan Foto Bugil, Video Sex : Cerita Sex Teman Rekan Kerja - Ini adalah cerita sex nyata yang terjadi hari ini Dimana hari ini aku bersama teman-teman kerjaku akan pergi ke trawas untuk acara rapat tahunan, tapi berhubung dalam 3 hari terakhir harus lembur dan pulang malam sambil hujan-hujannan. Aku tidak bisa hadir untuk acara rapat tahun ini.

Cerita Sex Teman Rekan Kerja
Akhirnya pagi ini aku bisa bangun dengan bebas sampai jam 10 pagi tadi. Dirumah cuma ada aku, istri dan anak-anakku sudah pulan kampung sejak H-1 natal kemarin. Rencananya siang ini aku mau menyusul pulang kampung, berhubung ada kejadian yang tak di sangka. Akhirnya jadwal untuk pulang kampung ke tunda sampai besok .

Jadi begini cerita seksnya. Seperti hari-hari biasa, bangun pagi aktifitas awal yang aku lakukan sebelum mandi adalah menyalakan komputer. Untuk melihat mailbox dan cek beranda dan untuk melihat cek update status teman-teman yang berangkat ke trawas untuk rapat tahunan yang jadwalnya berangkat jam 7 pagi. Mailbox cuma berisi spam. Langsung cek beranda eh ternyata teman-teman yang berangkat ke trawas juga pada belum update.

Selesai mandi kulihat ada pemberitahuan di jendela chat, kulihat ternyata Sari (nama samaran) pacar dari teman sekantorku.

“Apa sudah nyampe trawas mas, kok sudah online?”
“Aku nggak jadi ikut ke trawas”
“Owh.. pantesan mas Heri baru aja bbm katanya baru otw, kupikir mas Bram ikut, kok cepet banget perjalanan surabaya-trawasnya”
“Aku capek Sar, lagian males ikutan paling juga acaranya gitu gitu aja. Bosenin. btw kamu nggak di aja sama Heri?
“Emang bolaeh mas?
“Boleh banget Sar, yang lain juga banyak yang ngajak pasanganya”
“Kali aja mas Heri ngajak ceweknya yang lain mas”
“Hoo.. ceweknya Heri bayak to?
“Lah situ kan temennya, masa nggak tau sih?”
“Nggak tau aku, aku nggak terlalu deket sih sama si Heri

Lanjut chat nbobrol ini itu tentang Heri sampai aku lupa belum pakai baju.

“Gini pengenya jalan-jalan tapi mau kemana ya kalau sendirian”
“Lho.. Istri mas Bram kemana?
“Pulang kampung sejak natal kemarin” -cerita dewasa-
“Ke mall aja mas Bram, tapi ajak Sari ya hehe..”
“Lan nanti Heri marah..”
“Ya nggak usah bilang-bilang ke Heri lah mas.. terus nanti mas Bram gimana, nggak di marahin istrinya?”
“Ya kalau bilang-bilang sih ya pasti di marahin..”
“Jadi gimana nih.. Sari boleh ikut ya…

Akhirnya kami sepakat untuk jalan berdua. Dengan motorku ku jemput Sari di tempat kost nya derah kampung kupang. Lalu kami berdua masuk ke sebuah mall. Lalu aku mentraktir Sari di resto cepat saji. Sambil ngobrol-ngobrol sana sini. Serasa kami sudah akrab lama. Padahal kami berdua hanya kenal di fb aja. Karena aku berteman dengan Heri Sari ngeadd. Bahkan banyak teman-teman kerjaku yang juga jadi temannya Sari.

Usai makan, Sari ngajak nonton. Karena ini hari sabtu dan pasti rame. apa lagi daftar yang tayang nggak ada film yang bagus, aku menolaknya. Akhirnya kami putuskan untuk pulang. Keluar dari parkiran terlihat cuaca yang gelap, gerimis pun turun saat kami hendak menuju tempat kost Sari. Kupikir dekat dan aku prediksi nggak bakalan deras, kami nggak pakai jas hujan. Eh ternyata prediksiku salah. Kurang beberapa belokkan aja masuk ke kawasan kost Sari, Hujanya turun semakin deras. Hingga sampai di tempat kost Sari kami berdua basah kuyup. Karena begitu derasnya hujan, aku putuskan untuk menunggu hujannya agak reda.

Aku di pinjami bajunya Heri yang ada di sana

“Rupanya si Heri sering kesini ya?”
“Ya kalau pas di sini sepi aja..”
“Lah ini juga sepi banget, pada kemana emang?
“Iya, pada liburan mas, tinggal Sari sama mbak yang tinggal di atas. Tapi mbaknya yang di atas pulangnya malem banget, malah kalau malam minggu gini biasanya nggak pulang”
“Kamu nggak takut kalau sendirian gini?”
“Kan dah ada mas Bram yang nemenin hehe.. sebentar ya mas Sari mau ganti baju dulu dan sekalian bikinin kopi buat mas Bram”
“Nggak usah repot-repot Sar.. sekalian aja sama makanannya” candaku

Selang berapa lama di tinggal Sari, aku duduk di teras sambil pencet-pencet hpku. Sari memanggilku untuk masuk

“Mas Bram, masuk dalam aja, di luar nanti kedinginan loh”
“Eh nggak papa to?
:Nggak papa mas” akupun masuk kedalam.

Ternyata kamar kost Sari cukup luas dan bersih meskipun cuma 1 ruangan dan 1 kamar mandi. Aku agak tercengang melihat Sari mengenakan hotpants dan kaos puith yang menurutku bagian lubang lehernya kebesaran sampai melorot di lengan sebelahnya.

Sari pun menyalakan TV, sambil kami ngobrol-ngobrol lagi.

“Berapa lama kamu pacaran sama Heri?”
“Hampir tiga bulan mas”
“Owh, baru ya..” aku meminum kopi buatan Sari sambil melirik paha mulus Sari.
“Kalu ngelirik-ngelirik ati-ati tumpah kopinya loh..” rupanya mata nakalku ketangkap basah oleh Sari

Akupun langsung bertanya tentang apakah hubungan mereka sampai mana. Sari menjelaskan kalau keadaan kost sepi Heri selalu datang kesitu dan mereka selalu bercinta, malah nggak jarang Heri sampai menginap disana. Saking asykinya ngobrol kami sampai nggak sadar jarak kami semakin dekat. Hingga paha kami bersentuhan.

Aku pun tak mau kehilangan kesempatan, perlahan aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. Mulanya agak ragu karena takutnya Sari akan menolak, tapi ternyata Sari juga makin mendekatkan wajahnya, hingga bibir kami berdua saling bersentuhan. Saling mengecup.. lalu aku mengulum bibirnya. Sari pun refleks, dia nggak mau kalah. kecupannya hebat sampai gigit-gigit pelan bibirku. Sementara tanganku merayap ke paha mulusnya. Dan tangan satunya merangkul tubuh Sari kemudian menariknya hingga posisi Sari duduk di pangkuanku.

Dari paha tanganku terus merayap ke atas. Kali ini aku meremas-remas toketnya, sementara tangan kiriku merayap ke bawah meremas-remas pantatnya. Sari masih nggak mau melepas ciumanya di bibirku, kami berdua perang bibir perang lidah salin kecup sambil mendesis pelan. Desissanya itu loh… bikin nggak tahan.

Sari melepaskan bajuku hingga aku telanjang dada, nggak mau kalah aku juga melepas baju Sari. Lalu Sari mengajakku pindah ke tempat tidur. Sari merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil dibukanya pengait BH nya. Kini mulutku bergerilya di bagian dadanya, sambil puting susunya ku mainkan dengan lidahku. Mungkin karena kegelian sebentar-sebentar Sari mengankat kepalanya..

Ditariknya pahaku hingga posisi penisku tepat berada di atas lubang memeknya. Ku lepas celanaku, Sari pun melepas celananya. Sekarang posisi kami berdua sama-sama bugil. Sari menyuruhku rebahan. Dipegang penisku lalu di remas dan dikocok-kocoknya perlahan. Sungguh nikmat. Terus dikocoknya penisku sambil sebentar-sebentar menciumi perutku. Ciumannya bergeser ke bawah. Akhirnya sampailah giliran penisku di ciuminya. Kemudian di kulumnya, blowjob pun di mulai dengan hot nya, sambil di remas-remas kantong telurku.

“Nikmat luar biasa Sar.. nikmat.. ohh”

Kemudian Sari turun dari tempat tidur menuju lemarinya, ternyata dia mengambil kondom dan memasangnya di penisku. Dikocok-kocoknya lagi penisku sambil di dekatkanya penisku ke lubang memeknya. tempel dikit lalu di tarik-lepas… sementara tanganku dibiarkanya memainkan toketnya. meremas-remasnya dan ku pilin-pilin puting susunya. Di tempelkannya lagi penisku ke bibir memeknya.. hingga masuklah bagian ujun penispenisnya.. perlahan.. perlahan.. dan masuklah semua penisku ke lubang memeknya sambil di iringi rintihan kecil Sari. Lalu dirobohkan tubuhnya ke tubuhku. Aku sodokkan penisku. Sari makin merintih..

“Aaaagghhhhhhh mas Bram.. pelan mas.. pelaann” aku pelankan tempo sodokannya.

Eh sekarang malah Sari yang menggoyang makin liar. Sambil di jilat-jilat puting susuku. Geli-geli nikmat gitu.

Sari kini mengangkat dadanya dan berposisi duduk di di atasku. namun tetap dengan goyangannya yang liar. Lihay sekali. Saking menikmatinya desahan Sari semakin keras, untung aja di luar hujan sangat deras. Lagian juga nggak ada orang kan…

“Ayo Sarr.. Goyang terus Sar.. nikmat Sar..” tak berapa lama Sari sepertinya lemes.

Ku angkat tubuh Sari lalu gantian sari aku rebahkan. Selangkangannya ku angkat lalu ku sodokkan lagi penisku. Sodok keluar masuk keluar masuk.. dan tetap saja desahan Sari bikin aku semakin menaikkan tempo sodokkan. Ku turunkan wajahku hingga mulutku meraih toketnya. Kumainkan toketnya…

“Mas Bram… terus mas.. jangan berhenti.. ooogghhh… aaagghhhh” terus ku sodok keluar masuk penisku di lubang memeknya.

Sampai aku merasakan ada yang mau keluar dari dalam penisku.. kupindahkan mulutku ke mulutnya… kupeluk erat tubuhnya lalu Creett..creett.. creett.. sambil ku lumat mulutnya tanpa henti…

Emmmhh… mmm.. Sarr..”

Tubuhku terbaring lemah di atas tubuh Sari.. kemudian Sari mengajakku ke kamar mandi untuk bersih-bersih bersama.. Tak lama kenudian hujan pun reda.. dan hari sudah menjelang malam.. akupun beranjak pulang ke rumah.

“Jangan kapok main ke kost Sari ya mas Bram..”
“Wah nggak bakalan kapok deh Sar..”

Cerita Sex Ngentod Sama Mirna, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentod, Abg ML, Kumpulan Foto Bugil, Video Sex, Cerita Sex Teman Rekan Kerja.

Cerita Sex Ngentod Sama Mirna

22.23 Add Comment
Cerita Sex Ngentod Sama Mirna, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentod, Abg ML, Kumpulan Foto Bugil, Video Sex - Nama gue Damar (nama samaran). Gue tuh udah kuliah semester 2 di … gak usah gue sebutlah PTN-nya, yg penting ada di Bandung. Gue tinggal masih bareng orang tua dan adek gue yg masih duduk di bangku SMP, Mirna namanya (jg nama samaran). Bonyok gue dua-duanya kerja. Jadi rumah sering tinggal adek gue dan gue aja, ama pembantu.

Cerita Sex Ngentod Sama Mirna
Cerita Sex Ngentod Sama Mirna
Pada waktu sore rumah sedang kosong; bonyok lagi pergi dan kebetulan pembantu jg lagi nggak ada. Adek gue lagi pergi. Gue nyewa VCD bokep xxx dan x2.-cerita sex terbaru– Gue seneng banget, karena gak gangguen pas lagi nonton. Cerita x2 di VCD itu kebetulan bercerita tentang hubungan sex sedarah antara kakak dek. Gila banget deh adegannya. Gue pikir kok bisa ya.

Cerita dewasa terbaru, Eh, gue berani gak ya ngelakuin itu ama adek gue yg masih SMP? tp khan adek gue masih polos banget, kalo di film ini mah udah jago and pro, pikir gue dalam hati. Lagi nonton plus mikir gimana caranya ngelakuin ama adek gue, eh, bel bunyi. Wah, teryata adek gue, si Mirna ama temennya dateng. Sial, mana filmnya belum selesai lagi. Langsung gue simpen aja tuh VCD, terus gue bukain pintu. Mirna ama temennya masuk. Eh, temennya manis jg lho.

“Dari mana lo?” tanya gue.
“Dari jalan-jalan donk. Emang kaya kakak, ngedekem mulu di rumah,” jawabnya sambil manyun.
“Gue jg sering jalan tau, emang elo doank. Cuman sekarang lagi males,” kata gue.
“Oh iya, kak. Kenalin nih temen gue, namanya Siska. temen sekelas gue,” katanya. akhirnya gue kenalan ama tuh anak.

Tiba-tiba si Mirna nanya,

“liat VCD Boyzone gue gak?”
“Tau’, cari aja di laci,” kata gue.

Eh, dia ngebuka tempat gue naro VCD xxx. Gue langsung gelagapan.

“Eh, bukan disitu…” kata gue panik.
“Kali aja ada kak,” katanya. Telat.

Belum sempet gue tahan dia udah ngeliat VCD xxx yg covernya lumayan hot itu, kalo yg x2 sih gak ada gambarnya.

“Idih… kak. Kok nonton film kaya gini?” katanya sambil mandang jijik ke VCD xxx itu.

Temennya sih cuma senyam-senyum aja.

“Enggak kok, gue tadi dititipin ama temen gue,” jawab gue bohong.
“Bohong banget. Ngapain jg kalo dititipin nyasar ampe di laci ini,” katanya.
“Kak, ini film jorok kan? mmmmm… kaya apa sih?” tanyanya lagi.

Gue ketawa aja dalam hati. Rada jijik, kok sekarang malah penasaran.

“Elo mau nonton jg?” tanya gue.
“Mmmmm…. jijik sih… tp… penasaran juga kak…,” katanya sambil malu-malu.
“Siska, elo mo nonton jg gak?” tanyanya ke temannya.
“Gue mah asyik aja. Lagian gue udah pernah kok nonton film begituan” jawab temannya.
“Gimana… jadi nggak? keburu mama ama papa pulang nih,” desakku.
“Ayo deh. Tp kalo gue jijik, dimatiin ya?” katanya.
“Enak aja lo, elo kabur aja ke kamar,” jawab gue.

Lalu VCD itu gue nyalain. Jreeeeng… dimulailah film xxx tersebut. Gue nontonnya sambil sesekali mandangin adek gue ama temennya. Si Siska sih keliatannya tenang nontonnya, udah expert kali ya? Kalo adek gue keliatan banget baru pertama kali nonton film kaya gituan. Dia keliatan takut-takut. Apalagi pas adegan penisnya cowo dikulum. Mana tuh penis gedenya minta ampun.

“Ih, jijik banget…” kata Mirna.

Pas adegan ML kayanya si Mirna udah gak tahan. Dia langsung kabur ke kamar.

“Yeee, malah kabur,” kata Siska.
“Elo masih mau nonton gak?” tanya gue ke si Siska.
“Ya, terusin aja,” jawabnya.

Wah, boleh jg nih anak. Kayanya, bisa nih gue main ama dia. Tp kalo dia marah gimana? pikir gue dalem hati. Ah, gak apa-apa kok. Gak sampe ML ini. Sambil nonton, gue duduknya ngedeket ama dia. Dia masih terus serius nonton. Lalu gue coba pegang tangannya. Pertama dia kaget tp dia nggak berusaha ngelepas tangannya dari tangan gue. Kesempatan besar, pikir gue . Gue elus aja lehernya. Dia malah memejamkan matanya. Kayanya dia menikmatin banget. Wow, tampangnya itu lho… manis!! Gue jadi pengan nekat.

Waktu dia masih merem, gue deketin bibir gue ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kita. Karena mungkin emang udah jago, si Siska malah ngajakin french kiss. Lidah dia masuk ke mulut gue dan bermain-main di dalem mulut. Sial, jagoan dia daripada gue. Masa gue dikalahin ama anak SMP sih.

Sambil kita berfrench kiss, gue berusaha masukkin tangan gue ke balik bajunya. Nyari sebongkah buah dada imut. Ukuran toketnya gak begitu gede, tp kayanya sih seksi. Soalnya badan si Siska itu gak gede tp gak kurus, dan tubuhnya itu putih. Begitu ketemu toketnya, langsung gue pegang dan gue raba-raba. Tp masih terbungkus ama bra-nya.

“Baju lo gue buka ya?” tanya gue.

Dia ngangguk aja sambil mengangkat tangannya ke atas. Gue buka bajunya. Sekarang dia tinggal pake bra warna pink dan celana panjang yg masi h dipake. Shit!! kata gue dalem hati. Mulus banget! Gue buka aja bra-nya. payudaranya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung gue jilatin toketnya… dia mendesah… Gue jadi makin terangsang. Gue jadi pengan ngentotin dia. Tp gue belom pernah ML jadi gue gak berani.

Tp kalo sekitar dada aja sih gue lumayan tau. Gimana ya? Tiba-tiba pas gue lagi ngejilatin toketnya si Siska, adik gue keluar dari kamar. Kita sama-sama kaget. Dia kaget ngeliat apa yg kakak dan temennya perbuat. Gue dan Siska kaget pas ngeliat Mirna keluar dari kamar. Si Siska buru-buru pake bra dan bajunya lagi. Si Mirna langsung masuk ke kamarnya lagi. Kayanya dia shock ngeliat apa yg kita berdua lakuin. Si Siska langsung pamit mo pulang.

“Bilang ama Mirna ya…. sorry,” kata Siska.
“Gpapa kok,” jawab gue. Akhirnya dia pulang.

gue ketok kamarnya Mirna. Gue pengen ngejelasin. Eh, dianya diem aja. Masih kaget kali ya, pikir gue. Gue tidur aja, dan ternyata gue ketiduran ampe malem. Pas kebangun, gue gak bisa tidur lagi. Gue keluar kamar. Nonton tv ah, pikir gue. Pas sampe di depan TV ternyata adek gue lagi tidur di kursi depan TV. Pasti ketiduran lagi nih anak, kata gue dalam hati. Gara-gara ngeliat dia tidur dgn agak “terbuka” tiba-tiba gue jadi keinget ama film x2 yg belom selesai gue tonton, yg ceritanya tentang hubungan sex antara adek dan kakak, ditambah hasrat gue yg gak kesampaian pas sama Siska tadi.

Ketika adek gue ngegerakin kakinya membuat roknya tersingkap, dan terlihatlah CD-nya. Begitu ngeliat cd nya gue jadi semakin nafsu. Tp gue takut. Ini kan adek gue sendiri masa gue entotin sih. Tp dorongan nafsu semakin menggila. Ah, gue pelorotin aja cdnya. Eh, ntar kalo dia bangun gimana? ah, cuek aja. Begitu CD-nya turun semua, wow, bel ahan memeknya terlihat masih amat rapet dan di hiasi bulu-bulu halus yg baru tumbuh. Gue coba sentuh… hmmm, halus sekali. Gue sentuh garis memek-nya. Tiba-tiba dia menggumam. Gue jadi kaget. Gue ngerasa di ruang TV terlalu terbuka. Gue rapiin lagi pakaian adek gue, truss gue gendong ke kamarnya dia.

Sampe di kamar dia… it’s show time, pikir gue. Gue tidurin dia di kasurnya. Gue bukain bajunya. Ternyata dia gak pake bra. Wah, payah jg nih adek gue. Ntar kalo toketnya jadi turun gimana. Begitu bajunya kebuka, toket mungilnya menyembul. Ih, lucu bentuknya. Masih kecil toketnya tp lumayan ada. Gue coba isep putingnya… hmmm…. nikmat! Toket dan putingnya begitu lembut. Eh, tiba-tiba dia bangun!!

“Kak… ngapain lo!!” teriaknya sambil mendorong gue. Gue kaget banget.
“mmmm… mmm… nggak kok, gue cuman pengen nerusin tadi pas sama si Siska. Gak papa kan?” jawab gue ketakutan.

Gue berharap bonyok gue gak ngedenger teriakan adek gue yg agak keras tadi. Dia nangis.

“Sorry ya Mir. Gue salah, abis elo jg sih ngapain tidur di ruang TV dgn keadaan seperti itu. Gak pake bra lagi,” kata gue.
“Jangan bilang sama mama dan papa ya, please…,” kata gue.

Dia masih nangis. Akhirnya gue tinggalin dia. Aduh, gue takut ntar dia nga du.

Sejak saat itu gue kalo ketemu dia suka canggung. Kalo ngomong paling seadanya aja. Tp gue masih penasaran. Gue masih pengen nyoba lagi untuk ngegituin Mirna. Sampai pada suatu hari, adek gue lagi sendiri di kamar. Gue coba masuk.

“Mir, lagi ngapain elo,” gue nyoba untuk beramah tamah.
“Lagi dengerin kaset,” jawabnya.
“Yg waktu itu, elo masih marah ya….” tanya gue.
“….” dia diem aja.
“Sebenernya gue… gue… pengen nyoba lagi….” gila ya gue nekat banget. Dia kaget dan pas dia mo ngomong sesuatu langsung gue deketin mukanya dan langsung gue cium bibirnya.
“Mmhhpp… kakk…. mmmhph…” dia kaya mo ngomong sesuatu.

Tp akhirnya dia diem dan mengikuti permainan gue untuk ciuman. Sambil ciuman itu tangan gue mencoba meraba-raba toketnya dari luar. Pertama ngerasain toketnya diraba, dia menepis tangan gue. Tp gue terus berusaha sambil tetap berciuman.

Setelah beberapa menit berciuman sambil meraba-raba toket, gue mencoba membuka bajunya. Eh, kok dia langsung mau aja dibuka ya? Mungkin dia lagi merasakan kenikmatan yg amat sangat dan pertama kali dirasakannya. Begitu dibuka, langsung gue buka bra-nya. Gue jilatin putingnya dan sambil mengusap dan mneremas- remas toket yg satunya. Walaupun toket adek gue itu masih agak kecil, tp dapat memberikan sensasi yg tak kalah dgn toket yg gede. Ketika lagi di isep-isep, dia mendesah,

“Sshh… ssshhhh…. ahhh, enak, kak….” Setelah gue isepin, putingnya menjadi tegang dan agak keras.

Truss gue buka celana gue dan gue keluarin “adek” gue yg udah lumayan tegang. Pas dia ngeliat, dia agak kaget. Soalnya dulu kita pernah mandi bareng pas “punya” gue masih kecil. Sekarang kan udah gede donk. Gue tanya ama dia,

“berani untuk ngisep punya gue gak? ntar punya elo jg gue isepin deh, kita pake posisi 69”
“69… apa’an tuh?” tanyanya.
“Posisi di mana kita saling mengisap dan ngejilatin punyanya partner kita pada saat berhubungan.” jelas gue.
“Oooo…” Langsung gue ngebuka celana dia dan CDnya dia.

Kita langsung ngambil posisi 69. Gue buka belahan memeknya dan terlihatlah klentitnya seperti bentuk kacang di dalem memeknya itu. Ketika gue sentuh pake lidah, dia mengerang,

“Ahhhh… kakak nyentuh apanya sih kok enak banget….” tanyanya.
“Elo mestinya ngejilatin dan ngisep punya gue donk. Masa elo doank yg enak,” kata gue.
“Iya kak, abis takut dan geli sih…” jawabnya.
“Jangan bayangin yg bukan-bukan dong. Bayangin aja keenakan elo,” kata gue lagi.

Saat itu jg dia langsung menjilat punya gue. Dia ngejilatin kepala anu gue dgn perlahan. Uuhhh…. enak bener. Truss dia mulai ngejilatin seluruh dari batang gue. Lalu dia masukkin punya gue ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Ooohhhh…. gila bener. Dia ternyata berbakat. Isepannya ngebuat gue jadi hampir keluar.

“Stop… eh, Mir, stop dulu,” kata gue.
“lho knapa?” tanya nya.
“Tahan dulu ntar gue keluar,” jawab gue.
“Lho emang kenapa kalo keluar?” tanyanya lagi.
“Ntar game over,” kata gue.

Ternyata adek gue emang belom ngerti masalah seks. Bener-bener polos. Akhirnya jelasin kenapa kalo cowo udah keluar gak bisa terus pemainannya. Akhirnya dia mulai mengerti. Posisi kita udah gak 69 lagi, jadi gue aja yg bekerja. Kemudian gue terusin ngisepin memeknya dan klentitnya. Dia terus menerus mendesah dang mengerang.

“Kak Damar… terus kak… disitu… iya disitu… oohhhhh…. ssshhhh….” Gue terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambut gue. Sambil matanya merem melek.

Akhirnya gue udah dalam kondisi fit lagi (tadi kan kondisinya udah mo keluar). Gue tanya sama adek gue,

“Elo berani ML gak?”
“…” dia diem.
“Gue pengen ML, tp terserah elo… gue gak maksa,” kata gue.
“Sebenerya gue takut. Tp udah kepalang tanggung nih…. gue lagi on air,” kata dia.
“Ok… jadi elo mau ya?” tanya gue lagi.
“…” dia diem lagi.
“Ya udah deh, kayanya elo mau,” kata gue.
“Tp tahan sedikit. nanti agak sakit awalnya. Soalnya elo baru pertama kali,” kata gue.
“…” dia diem aja sambil menatap kosong ke langit-langit.

Gue buka kedua belah pahanya lebar-lebar. Keliatan bibir memeknya yg masih sempit itu. Gue arahin ke lobang memek nya. Begitu gue sentuhin pala anu gue ke memeknya, Mirna menarik nafas panjang, dan keliatan sedikit mengeluarkan air mata.

“Tahan ya Mir….” Langsung gue dorong anu gue masuk ke dalem memeknya.

Tp masih susah, soalnya masih sempit banget. Gue terus nyoba mendorong anu gue… dan… bleesss… Masuk jg pala anu gue. Mirna agak teriak,

“akhhh sakit kak….”
“Tahan ya Mir…” kata gue.

Gue terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua anu gue ke dalam selangkangan adek gue sendiri.

“Ahhh… kak… sakit kak… ahhhh.” Setelah masuk, langsung gue goyang maju mundur, keluar masuk memeknya.
“Ssshhh… sakittt kakk…. ahhh… enak… kak, terussss… goyang kakk…” Dia jadi mengerang tdk keruan.

Setelah beberapa menit dgn posisi itu, kita ganti dgn posisi dog style. Mirna gue suruh nungging dan gue masukkin ke memeknya lewat belakang. Setelah masuk, terus gue genjot. Tp dgn keadaan dog style itu ternyata Mirna langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam memeknya itu seperti menarik anu gue untuk lebih masuk.

“Ahhhhh… ahhha… gue lemess banget… kak,” rintihnya dan dia jatuh telungkup.

Tp gue belom orgasme. Jadi gue terusin aja. Gue balik bad annya untuk tidur terlentang. Truss gue buka lagi belahan pahanya. Gue masukkin anu gue ke dalam memeknya. Padahal dia udah kecapaian.

“Kak, udah dong. Gue udah lemes…” pintanya.
“Sebentar lagi ya…” jawab gue.

Tp setelah beberapa menit gue genjot, eh, dianya seger lagi.

“kak, yg agak cepet lagi dong…” katanya. Gue percepat dorongan dan genjotan gue.
“Ya… kaya… gitu dong… sssshh… ahhh.. uhuuh,” desahannya makin maut aja.

Sambil ngegenjot, tangan gue meraba-raba dan meremas toketnya yg mungil itu. Tiba-tiba gue seakan mau meledak, ternyata gue mo orgasme.

“Ahhh, Mir gue mo keluar…. ahhh…” Ternyata saat yg bersamaan dia orgasme jg.

Anu gue sperti dipijat- pijat di dalem. Karena masih enak, gue ngeluarinnya di dalem memeknya. Ntar gue suruh minum pil KB aja supaya gak hamil, pikir gue dalam hati. Setelah orgasme bareng itu gue cium bibirnya sebentar. Setelah itu gue dan dia akhirnya ketiduran dan masih dalam keadaan bugil dan berkeringat di kamar gara-gara kecapaian.

Ketika bangun, gue denger dia lagi merintih sambil menangis.

“Kak, gimana nih. Punya gue berdarah banyak,” tangisnya.

Gue liat ternyata di kasurnya ada bercak darah yg cukup banyak. Dan memeknya agak sedikit melebar. Gue kaget ngeliatnya. Gimana nih jadinya?

“Kak, gue udah gak perawan lagi ya?” tanyanya.
“…” gue diem aja. Abis mo jawab apa.

Gila… gue udah merenggut keperawanan adek gue sendiri.

“Kak, punya gue gak apa-apakan?” tanyanya lagi.
“Berdarah begini wajar untuk pertama kali,” kata gue.

Tiba-tiba, gara-gara ngeliat dia gak pake CD dan memperlihatkan memeknya yg agak melebar itu ke gue, anu gue “On” lagi.

Gue elus-elus aja memek adek gue itu. Truss gue suruh dia tiduran lagi.

“Mo diapain lagi gue kak?” tanyanya.
“Nggak, gue pengen liat apa punya elo baik-baik aja,” kata gue sambil bohong, padahal gue pengen menikmati lagi.

Pas dia tiduran, gue buka belahan memeknya. Emang sih jadi lebih lebar dan masih ada sisa sedikit darah mengering. Gue cari klitorisnya, gue jilatin lagi.

“Kak, jangan dong. Masih perih nih,” larangnya.

Yaaa… kok dia udah gak mau lagi.

“Ya udah deh, kalo masih perih,” kata gue.

Gue bingung nih, gue masih pengen lagi, tp adek gue udah keburu gak mau. Sakit banget kali ya, pertama kali begituan. Ya udah deh, gue ajak mandi bareng aja siapa tau kalo udah seger nanti dia mau lagi.

“Kita mandi bareng aja yuk,” pinta gue.
“Ayo…” kata Mirna.

Kita mandi di kamar mandi adek gue. Gue idupin air shower yg anget. Wuihhh, nikmat banget pas kena air anget. Abis cape ML ama adek sen- diri, mandi air anget. Di bawah pancuran shower, gue pertama-tama ngambil posisi berada di belakangnya. Truss gue mulai nyabunin bela- kang tubuhnya. Setelah belakangnya selesai semua, masih dalam posisi gue di belakangnya, gue mulai nyabunin bagian depannya, mulai dari perut ke atas. Pas sampe bagian toketnya gue sabunin, dia mulai meng- gelinjang dan mendesah lagi. Gue ciumin bagian belakang lehernya sambil terus nyiumin leher adek gue itu. Puting adek gue, gue pilin- pilin pake ujung jempol dan ujung telunjuk.

Eh, pada waktu gue nyabunin toket imutnya itu tangan dia menyentuh dan mulai meraba-meraba tubuh gue dan berusaha mencari punya gue. Begitu tersentuh punya gue langsung digenggam dan dipijat-pijat. Tangan gue yg satu lagi mulai bergerilya ke daerah selangkangannya. Dgn bermodalkan sabun, gue mulai nyabunin bagian memek adek gue itu. Pertama, gue usap dari luar bibir memeknya, lalu jari gue mulai mencoba masuk mencari klitorisnya. Adek gue tiba-tiba ngomong lagi tp masih dalam keadaan kenikmatan karena masih gue ciumin lehernya dan putingnya gue pilin-pilin.

“Kak, sshhh… Jangan dulu donk. Sshttss… ahhh…” erangnya.

Ya udah, gue gosok-gosok aja dari luar. Ternyata belom lama setelah gue gosok-gosok itu ternyata adek gue orgasme.

“Aahhh… ah…” dia merintih keenakan dan dia langsung lemas.

Setelah dia orgasme itu, gue minta dia untuk memainkan anu gue pake tangannya. Dgn memakai sabun dia mengocok anu gue. Enak banget. Tangannya yg kecil itu menggenggam anu gue erat sekali. Akhirnya tak lama kemudian gue keluar jg. Selesai itu, kita langsung keluar kamar mandi. dan gue keluar dari kamarnya.

Setelah hari itu, gue agak sibuk dgn tugas-tugas kuliah gue sampe seminggu. Nah, pada suatu hari gue lagi lewat di depan kamar Mirna. Eh, kedengeran suara orang lagi mendesah-desah, tp agak samar. Wah, lagi ngapain nih anak. Gue penasaran, kalo gue ketok pasti ntar udahan. Gue lewat belakang aja, soalnya ada jendela yg “cukup” untuk ngeliat ke dalem kamarnya, walaupun harus manjat. Gue panjat dinding, truss gue liat lewat jendela. Ternyata… Gue kaget banget. Gue kirain paling dia lagi masturbasi, taunya si Mirna lagi di jilatin memeknya ama si Siska.

Masa adek gue lesbi sih. Gue masih gak abis pikir. Ya udah deh gue nikmatin aja deh. Gue liat si Siska masih pake rok seragam SMPnya, sedangkan dadanya udah kebuka dan toketnya yg runcing dan sexy itu kaya’nya makin sexy deh. Sedangkan si Mirna udah bugil. Kacau jg nih anak-anak smp. Pulang sekolah lang sung “maen”. Si Mirna masih terus mendesah, karena Siska menjilati memeknya dgn sangat nafsu. Tangannya si Siska jg meremas-remas toket imutnya Mirna, dan dia jg kadang kadang meremas toketnya sendiri.

“mmmppphhhhh…. Siska…. geliii banget. Aaahhh…. enak.. mmmhh..” terdengar sedikit desahannya Mirna.

Lagi asyik-asyiknya tiba-tiba gue inget ama janji ketemu temen gue untuk ngerjain tugas gue. Sial, kenapa gue bisa lupa ama tuh tugas. Ya udah, terpaksa gue tinggalin deh adegan lesbi ini.

Besok malemnya, pas si Mirna lagi nonton TV, gue ngomong ama dia.

“Ntar malem gue ngomong sesuatu ama elo. Jangan tidur dulu ya?” kata gue.
“Ngomong sekarang aja knapa?” jawabnya.
“Gue lagi ada tugas nih. Pokoknya tungguin ya!” kata gue lagi.

Setelah tugas gue selesai, gue langsung ke kamar adek gue. gue ketok…

“Mir, udah tidur belom?” panggil gue agak perlahan supaya gak ke- dengeran bonyok gue.
“Masuk aja kak, gak dikunci kok,” jawabnya.
“Hai, belom ngantuk kan?” kata gue.
“Belom kok. Ada apa sih kak? Kok kayanya serius banget,” kata dia.
“Mir, sorry. Kemaren gue… kemaren gue ngeliat elo,” gue diem.

Gue nggak enak ngomongnya, soalnya dia bisa marah karena gue intip.

“Ngeliat apa kak?” tanyanya penasaran.
“Nnggg… ngeliat elo ‘maen’ ama Siska kemaren di kamar elo,” kata gue.

Mirna langsung keliatan kaget. Dia diem dan keliatan tegang.

“Kenapa sih Mir, apa elo lesbi. Ups, sorry itu privasi elo sih. Gue nggak berhak nanya. Cuman gue penasaran aja,” kata gue.

Tiba-tiba dia ngeluarin air mata.

“Abis… abis kak Damar sibuk terus sih seminggu ini,” jawabnya sambil agak nangis.
“Mirna kan pengen lagi, kaya waktu itu. Abis enak…” jawabnya lagi.
“Kok gak bilang a ja ama gue?” kata gue.
“Abis Mirna malu. Malu minta ama kak Damar. Terus, Mirna curhat ke Siska. Eh, dia bilang,
‘mo nyoba ama dia gak?’” terangnya.
“Karena Mirna pengen banget, ya udah Mirna maen aja ama Siska. Tp kayanya masih enakan… masih enakan maen ama kak Damar,” kata dia langsung nunduk sambil masih agak nangis.

Gue sedih ngedengernya. Gue angkat mukanya supaya gak nunduk. Gue deketin mukanya perlahan, lalu gue deketin mulutnya dan gue cium bibirnya dgn perlahan supaya Mirna menikmatinya. Mirna langsung merespon dgn memainkan bibirnya di bibir gue. Lidah gue maen di dalem mulutnya. Tangan gue mulai membuka kancing piyamanya, lalu gue buka piyamanya sambil masih dalam keadaan berciuman.

Gue raba perlahan-lahan toketnya yg masih imut itu dan masih terbungkus bra. Gue berciuman ama adek gue itu cukup lama jg. Gue buka branya. Adek gue masih dalam posisi keadaan duduk, gue isep toketnya mulai dari putingnya yg masih agak baru t umbuh tp sexy itu dan terus gue jilatin memutari putingnya sampai ke seluruh permukaan toketnya.

Sedangkan toket yg satu lagi gue pilin-pilin putingnya. Gue mau ngasih servis terbaik ke ade gue. Abis kasian dia udah pengan banget seminggu ini. Gue buka celana piyamanya. Dia tinggal memakai CD saja. gue buka CDnya. Terlihatlah memek seorang anak SMP yg masih agak polos itu. Sudah mulai di tumbuhi rambut-rambut halus. Gue liat Memeknya itu mulai basah. Kayanya dia lagi benar-benar terangsang. Gue buka belahan memeknya. Gue jilatin sekitar clitorisnya. Dia bergoyang-goyang, menahan kenikmatan sambil agak menjambak rambut gue. Terasa asin ketika gue jilat cairan memeknya.

“Kak… terussss… kak… di situ…. enakkk… hhh…” desahnya agak keras.
“Ssstt… jangan keras-keras donk. Udah malem nih,” kata gue takut bonyok bangun.

Bisa berabe nih. Suara dia jadi berisik sekali. Setelah agak lama mempetting dia di sekitar vagin anya, gue langsung ngeluarin anu gue. Anu gue sih gak perlu pake pemanasan lagi. “Doi” udah tegang!

“Mir, gue masukkin sekarang ya?” kata gue.

Mirna langsung tegak lurus mendongak ke atas. Gue segera mengatur posisi di atas tubuhnya di antara pahanya. Gue buka pahanya lebar-lebar sehingga selangkangannya betul-betul terbuka. Kali ini gue bisa melihat dgn jelas ‘pintu’nya yg berupa celah dua bibir-bibir. Dgn dua tangan gue buka bibir memeknya itu dan dapat kulihat celahnya itu tampak penuh cairan licin. Gue dorongkan saja pinggulku sehingga anu gue pas di depan lubang kenikmatannya. Dgn satu tangan gue menggesek-gesekkan kepalanya sehingga membuka bibirnya dan menyebabkan kepalanya pas berada di depan celah lubangnya itu. Dgn satu sentakan perlahan aku dorongkan kepala anu gue mema- sukinya.

“Kak…. mmmpphhhhhh!” erangnya. Aku berdiam beberapa saat sampai lonjakan rasa nikmat tadi mereda perlahan-lahan.

Aku merasakan bah wa beberapa tusukan akan bisa mem- buatku keluar dan aku nggak ingin meninggalkan dia dgn ketdktun- tasan. Kan gue mo ngasih servis yg bagus. Gue tahan sebentar, sambil gue pandangin wajah lugu adek gue yg sedang merem. Setelah itu gue mulai menggenjotnya.

“mmmppphhhh… ssshhh… ahhh..” dia menggumam tdk jelas.

Gue mempercepat gerakan gue maju mundur.

“Kak… teruss kak….” dia terus mengerang.

Setelah gue agak negrasa gue mo keluar, gue keluarin anu gue dari memek adek. Untung ternyata gue belum sampai orgasme. Gue ganti gaya. Adek gue gue suruh tidur menyamping. Setelah itu gue angkat satu kakinya, dan gue masukkin lagi anu gue.

“Ahhh… lagi kak… teeruss…” katanya.

Gue goyang lagi. Ternyata dalam keadaan itu membuat dia dan jg gue orgasme.

“Kak… gue… mo… ke.. keluar nih… ahhhhhhhhhh…” dia mendesah panjang, tak lama dari orgasme dia, gue jg keluar dan gue ngeluarin sperma gue di dadanya.
“Mir, elo n ggak nyoba jilat sperma gue?” tanya gue.
“Geli ah,” jawabnya.
“Eh, coba deh…” Dia mengambil sperma gue dari dadanya dgn jarinya dan dia jilat.
“Mmm… asin. Tp kok enak ya?” jawabnya.

Dia malah ketagihan. Dia malah menjilati sperma gue yg tumpah di dadanya.

“Ok Mir, gue mo tidur. Tp kalo elo mau maen lagi, jangan sungkan. Bilang aja ama gue,” kata gue.
“Iya deh, kak. Makasih ya!” jawab Mirna - Pada waktu sore rumah sedang kosong; bonyok lagi pergi dan kebetulan pembantu jg lagi nggak ada. Adek gue lagi pergi. Gue nyewa VCD bokep xxx dan x2.-cerita sex terbaru– Gue seneng banget, karena gak gangguen pas lagi nonton. Cerita x2 di VCD itu kebetulan bercerita tentang hubungan sex sedarah antara kakak dek. Gila banget deh adegannya. Gue pikir kok bisa ya.

Cerita dewasa terbaru, Eh, gue berani gak ya ngelakuin itu ama adek gue yg masih SMP? tp khan adek gue masih polos banget, kalo di film ini mah udah jago and pro, pikir gue dalam hati. Lagi nonton plus mikir gimana caranya ngelakuin ama adek gue, eh, bel bunyi. Wah, teryata adek gue, si Mirna ama temennya dateng. Sial, mana filmnya belum selesai lagi. Langsung gue simpen aja tuh VCD, terus gue bukain pintu. Mirna ama temennya masuk. Eh, temennya manis jg lho.

“Dari mana lo?” tanya gue.
“Dari jalan-jalan donk. Emang kaya kakak, ngedekem mulu di rumah,” jawabnya sambil manyun.
“Gue jg sering jalan tau, emang elo doank. Cuman sekarang lagi males,” kata gue.
“Oh iya, kak. Kenalin nih temen gue, namanya Siska. temen sekelas gue,” katanya. akhirnya gue kenalan ama tuh anak.

Tiba-tiba si Mirna nanya,

“liat VCD Boyzone gue gak?”
“Tau’, cari aja di laci,” kata gue.

Eh, dia ngebuka tempat gue naro VCD xxx. Gue langsung gelagapan.

“Eh, bukan disitu…” kata gue panik.
“Kali aja ada kak,” katanya. Telat.

Belum sempet gue tahan dia udah ngeliat VCD xxx yg covernya lumayan hot itu, kalo yg x2 sih gak ada gambarnya.

“Idih… kak. Kok nonton film kaya gini?” katanya sambil mandang jijik ke VCD xxx itu.

Temennya sih cuma senyam-senyum aja.

“Enggak kok, gue tadi dititipin ama temen gue,” jawab gue bohong.
“Bohong banget. Ngapain jg kalo dititipin nyasar ampe di laci ini,” katanya.
“Kak, ini film jorok kan? mmmmm… kaya apa sih?” tanyanya lagi.

Gue ketawa aja dalam hati. Rada jijik, kok sekarang malah penasaran.

“Elo mau nonton jg?” tanya gue.
“Mmmmm…. jijik sih… tp… penasaran juga kak…,” katanya sambil malu-malu.
“Siska, elo mo nonton jg gak?” tanyanya ke temannya.
“Gue mah asyik aja. Lagian gue udah pernah kok nonton film begituan” jawab temannya.
“Gimana… jadi nggak? keburu mama ama papa pulang nih,” desakku.
“Ayo deh. Tp kalo gue jijik, dimatiin ya?” katanya.
“Enak aja lo, elo kabur aja ke kamar,” jawab gue.

Lalu VCD itu gue nyalain. Jreeeeng… dimulailah film xxx tersebut. Gue nontonnya sambil sesekali mandangin adek gue ama temennya. Si Siska sih keliatannya tenang nontonnya, udah expert kali ya? Kalo adek gue keliatan banget baru pertama kali nonton film kaya gituan. Dia keliatan takut-takut. Apalagi pas adegan penisnya cowo dikulum. Mana tuh penis gedenya minta ampun.

“Ih, jijik banget…” kata Mirna.

Pas adegan ML kayanya si Mirna udah gak tahan. Dia langsung kabur ke kamar.

“Yeee, malah kabur,” kata Siska.
“Elo masih mau nonton gak?” tanya gue ke si Siska.
“Ya, terusin aja,” jawabnya.

Wah, boleh jg nih anak. Kayanya, bisa nih gue main ama dia. Tp kalo dia marah gimana? pikir gue dalem hati. Ah, gak apa-apa kok. Gak sampe ML ini. Sambil nonton, gue duduknya ngedeket ama dia. Dia masih terus serius nonton. Lalu gue coba pegang tangannya. Pertama dia kaget tp dia nggak berusaha ngelepas tangannya dari tangan gue. Kesempatan besar, pikir gue . Gue elus aja lehernya. Dia malah memejamkan matanya. Kayanya dia menikmatin banget. Wow, tampangnya itu lho… manis!! Gue jadi pengan nekat.

Waktu dia masih merem, gue deketin bibir gue ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kita. Karena mungkin emang udah jago, si Siska malah ngajakin french kiss. Lidah dia masuk ke mulut gue dan bermain-main di dalem mulut. Sial, jagoan dia daripada gue. Masa gue dikalahin ama anak SMP sih.

Sambil kita berfrench kiss, gue berusaha masukkin tangan gue ke balik bajunya. Nyari sebongkah buah dada imut. Ukuran toketnya gak begitu gede, tp kayanya sih seksi. Soalnya badan si Siska itu gak gede tp gak kurus, dan tubuhnya itu putih. Begitu ketemu toketnya, langsung gue pegang dan gue raba-raba. Tp masih terbungkus ama bra-nya.

“Baju lo gue buka ya?” tanya gue.

Dia ngangguk aja sambil mengangkat tangannya ke atas. Gue buka bajunya. Sekarang dia tinggal pake bra warna pink dan celana panjang yg masi h dipake. Shit!! kata gue dalem hati. Mulus banget! Gue buka aja bra-nya. payudaranya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung gue jilatin toketnya… dia mendesah… Gue jadi makin terangsang. Gue jadi pengan ngentotin dia. Tp gue belom pernah ML jadi gue gak berani.

Tp kalo sekitar dada aja sih gue lumayan tau. Gimana ya? Tiba-tiba pas gue lagi ngejilatin toketnya si Siska, adik gue keluar dari kamar. Kita sama-sama kaget. Dia kaget ngeliat apa yg kakak dan temennya perbuat. Gue dan Siska kaget pas ngeliat Mirna keluar dari kamar. Si Siska buru-buru pake bra dan bajunya lagi. Si Mirna langsung masuk ke kamarnya lagi. Kayanya dia shock ngeliat apa yg kita berdua lakuin. Si Siska langsung pamit mo pulang.

“Bilang ama Mirna ya…. sorry,” kata Siska.
“Gpapa kok,” jawab gue. Akhirnya dia pulang.

gue ketok kamarnya Mirna. Gue pengen ngejelasin. Eh, dianya diem aja. Masih kaget kali ya, pikir gue. Gue tidur aja, dan ternyata gue ketiduran ampe malem. Pas kebangun, gue gak bisa tidur lagi. Gue keluar kamar. Nonton tv ah, pikir gue. Pas sampe di depan TV ternyata adek gue lagi tidur di kursi depan TV. Pasti ketiduran lagi nih anak, kata gue dalam hati. Gara-gara ngeliat dia tidur dgn agak “terbuka” tiba-tiba gue jadi keinget ama film x2 yg belom selesai gue tonton, yg ceritanya tentang hubungan sex antara adek dan kakak, ditambah hasrat gue yg gak kesampaian pas sama Siska tadi.

Ketika adek gue ngegerakin kakinya membuat roknya tersingkap, dan terlihatlah CD-nya. Begitu ngeliat cd nya gue jadi semakin nafsu. Tp gue takut. Ini kan adek gue sendiri masa gue entotin sih. Tp dorongan nafsu semakin menggila. Ah, gue pelorotin aja cdnya. Eh, ntar kalo dia bangun gimana? ah, cuek aja. Begitu CD-nya turun semua, wow, bel ahan memeknya terlihat masih amat rapet dan di hiasi bulu-bulu halus yg baru tumbuh. Gue coba sentuh… hmmm, halus sekali. Gue sentuh garis memek-nya. Tiba-tiba dia menggumam. Gue jadi kaget. Gue ngerasa di ruang TV terlalu terbuka. Gue rapiin lagi pakaian adek gue, truss gue gendong ke kamarnya dia.

Sampe di kamar dia… it’s show time, pikir gue. Gue tidurin dia di kasurnya. Gue bukain bajunya. Ternyata dia gak pake bra. Wah, payah jg nih adek gue. Ntar kalo toketnya jadi turun gimana. Begitu bajunya kebuka, toket mungilnya menyembul. Ih, lucu bentuknya. Masih kecil toketnya tp lumayan ada. Gue coba isep putingnya… hmmm…. nikmat! Toket dan putingnya begitu lembut. Eh, tiba-tiba dia bangun!!

“Kak… ngapain lo!!” teriaknya sambil mendorong gue. Gue kaget banget.
“mmmm… mmm… nggak kok, gue cuman pengen nerusin tadi pas sama si Siska. Gak papa kan?” jawab gue ketakutan.

Gue berharap bonyok gue gak ngedenger teriakan adek gue yg agak keras tadi. Dia nangis.

“Sorry ya Mir. Gue salah, abis elo jg sih ngapain tidur di ruang TV dgn keadaan seperti itu. Gak pake bra lagi,” kata gue.
“Jangan bilang sama mama dan papa ya, please…,” kata gue.

Dia masih nangis. Akhirnya gue tinggalin dia. Aduh, gue takut ntar dia nga du.

Sejak saat itu gue kalo ketemu dia suka canggung. Kalo ngomong paling seadanya aja. Tp gue masih penasaran. Gue masih pengen nyoba lagi untuk ngegituin Mirna. Sampai pada suatu hari, adek gue lagi sendiri di kamar. Gue coba masuk.

“Mir, lagi ngapain elo,” gue nyoba untuk beramah tamah.
“Lagi dengerin kaset,” jawabnya.
“Yg waktu itu, elo masih marah ya….” tanya gue.
“….” dia diem aja.
“Sebenernya gue… gue… pengen nyoba lagi….” gila ya gue nekat banget. Dia kaget dan pas dia mo ngomong sesuatu langsung gue deketin mukanya dan langsung gue cium bibirnya.
“Mmhhpp… kakk…. mmmhph…” dia kaya mo ngomong sesuatu.

Tp akhirnya dia diem dan mengikuti permainan gue untuk ciuman. Sambil ciuman itu tangan gue mencoba meraba-raba toketnya dari luar. Pertama ngerasain toketnya diraba, dia menepis tangan gue. Tp gue terus berusaha sambil tetap berciuman.

Setelah beberapa menit berciuman sambil meraba-raba toket, gue mencoba membuka bajunya. Eh, kok dia langsung mau aja dibuka ya? Mungkin dia lagi merasakan kenikmatan yg amat sangat dan pertama kali dirasakannya. Begitu dibuka, langsung gue buka bra-nya. Gue jilatin putingnya dan sambil mengusap dan mneremas- remas toket yg satunya. Walaupun toket adek gue itu masih agak kecil, tp dapat memberikan sensasi yg tak kalah dgn toket yg gede. Ketika lagi di isep-isep, dia mendesah,

“Sshh… ssshhhh…. ahhh, enak, kak….” Setelah gue isepin, putingnya menjadi tegang dan agak keras.

Truss gue buka celana gue dan gue keluarin “adek” gue yg udah lumayan tegang. Pas dia ngeliat, dia agak kaget. Soalnya dulu kita pernah mandi bareng pas “punya” gue masih kecil. Sekarang kan udah gede donk. Gue tanya ama dia,

“berani untuk ngisep punya gue gak? ntar punya elo jg gue isepin deh, kita pake posisi 69”
“69… apa’an tuh?” tanyanya.
“Posisi di mana kita saling mengisap dan ngejilatin punyanya partner kita pada saat berhubungan.” jelas gue.
“Oooo…” Langsung gue ngebuka celana dia dan CDnya dia.

Kita langsung ngambil posisi 69. Gue buka belahan memeknya dan terlihatlah klentitnya seperti bentuk kacang di dalem memeknya itu. Ketika gue sentuh pake lidah, dia mengerang,

“Ahhhh… kakak nyentuh apanya sih kok enak banget….” tanyanya.
“Elo mestinya ngejilatin dan ngisep punya gue donk. Masa elo doank yg enak,” kata gue.
“Iya kak, abis takut dan geli sih…” jawabnya.
“Jangan bayangin yg bukan-bukan dong. Bayangin aja keenakan elo,” kata gue lagi.

Saat itu jg dia langsung menjilat punya gue. Dia ngejilatin kepala anu gue dgn perlahan. Uuhhh…. enak bener. Truss dia mulai ngejilatin seluruh dari batang gue. Lalu dia masukkin punya gue ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Ooohhhh…. gila bener. Dia ternyata berbakat. Isepannya ngebuat gue jadi hampir keluar.

“Stop… eh, Mir, stop dulu,” kata gue.
“lho knapa?” tanya nya.
“Tahan dulu ntar gue keluar,” jawab gue.
“Lho emang kenapa kalo keluar?” tanyanya lagi.
“Ntar game over,” kata gue.

Ternyata adek gue emang belom ngerti masalah seks. Bener-bener polos. Akhirnya jelasin kenapa kalo cowo udah keluar gak bisa terus pemainannya. Akhirnya dia mulai mengerti. Posisi kita udah gak 69 lagi, jadi gue aja yg bekerja. Kemudian gue terusin ngisepin memeknya dan klentitnya. Dia terus menerus mendesah dang mengerang.

“Kak Damar… terus kak… disitu… iya disitu… oohhhhh…. ssshhhh….” Gue terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambut gue. Sambil matanya merem melek.

Akhirnya gue udah dalam kondisi fit lagi (tadi kan kondisinya udah mo keluar). Gue tanya sama adek gue,

“Elo berani ML gak?”
“…” dia diem.
“Gue pengen ML, tp terserah elo… gue gak maksa,” kata gue.
“Sebenerya gue takut. Tp udah kepalang tanggung nih…. gue lagi on air,” kata dia.
“Ok… jadi elo mau ya?” tanya gue lagi.
“…” dia diem lagi.
“Ya udah deh, kayanya elo mau,” kata gue.
“Tp tahan sedikit. nanti agak sakit awalnya. Soalnya elo baru pertama kali,” kata gue.
“…” dia diem aja sambil menatap kosong ke langit-langit.

Gue buka kedua belah pahanya lebar-lebar. Keliatan bibir memeknya yg masih sempit itu. Gue arahin ke lobang memek nya. Begitu gue sentuhin pala anu gue ke memeknya, Mirna menarik nafas panjang, dan keliatan sedikit mengeluarkan air mata.

“Tahan ya Mir….” Langsung gue dorong anu gue masuk ke dalem memeknya.

Tp masih susah, soalnya masih sempit banget. Gue terus nyoba mendorong anu gue… dan… bleesss… Masuk jg pala anu gue. Mirna agak teriak,

“akhhh sakit kak….”
“Tahan ya Mir…” kata gue.

Gue terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua anu gue ke dalam selangkangan adek gue sendiri.

“Ahhh… kak… sakit kak… ahhhh.” Setelah masuk, langsung gue goyang maju mundur, keluar masuk memeknya.
“Ssshhh… sakittt kakk…. ahhh… enak… kak, terussss… goyang kakk…” Dia jadi mengerang tdk keruan.

Setelah beberapa menit dgn posisi itu, kita ganti dgn posisi dog style. Mirna gue suruh nungging dan gue masukkin ke memeknya lewat belakang. Setelah masuk, terus gue genjot. Tp dgn keadaan dog style itu ternyata Mirna langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam memeknya itu seperti menarik anu gue untuk lebih masuk.

“Ahhhhh… ahhha… gue lemess banget… kak,” rintihnya dan dia jatuh telungkup.

Tp gue belom orgasme. Jadi gue terusin aja. Gue balik bad annya untuk tidur terlentang. Truss gue buka lagi belahan pahanya. Gue masukkin anu gue ke dalam memeknya. Padahal dia udah kecapaian.

“Kak, udah dong. Gue udah lemes…” pintanya.
“Sebentar lagi ya…” jawab gue.

Tp setelah beberapa menit gue genjot, eh, dianya seger lagi.

“kak, yg agak cepet lagi dong…” katanya. Gue percepat dorongan dan genjotan gue.
“Ya… kaya… gitu dong… sssshh… ahhh.. uhuuh,” desahannya makin maut aja.

Sambil ngegenjot, tangan gue meraba-raba dan meremas toketnya yg mungil itu. Tiba-tiba gue seakan mau meledak, ternyata gue mo orgasme.

“Ahhh, Mir gue mo keluar…. ahhh…” Ternyata saat yg bersamaan dia orgasme jg.

Anu gue sperti dipijat- pijat di dalem. Karena masih enak, gue ngeluarinnya di dalem memeknya. Ntar gue suruh minum pil KB aja supaya gak hamil, pikir gue dalam hati. Setelah orgasme bareng itu gue cium bibirnya sebentar. Setelah itu gue dan dia akhirnya ketiduran dan masih dalam keadaan bugil dan berkeringat di kamar gara-gara kecapaian.

Ketika bangun, gue denger dia lagi merintih sambil menangis.

“Kak, gimana nih. Punya gue berdarah banyak,” tangisnya.

Gue liat ternyata di kasurnya ada bercak darah yg cukup banyak. Dan memeknya agak sedikit melebar. Gue kaget ngeliatnya. Gimana nih jadinya?

“Kak, gue udah gak perawan lagi ya?” tanyanya.
“…” gue diem aja. Abis mo jawab apa.

Gila… gue udah merenggut keperawanan adek gue sendiri.

“Kak, punya gue gak apa-apakan?” tanyanya lagi.
“Berdarah begini wajar untuk pertama kali,” kata gue.

Tiba-tiba, gara-gara ngeliat dia gak pake CD dan memperlihatkan memeknya yg agak melebar itu ke gue, anu gue “On” lagi.

Gue elus-elus aja memek adek gue itu. Truss gue suruh dia tiduran lagi.

“Mo diapain lagi gue kak?” tanyanya.
“Nggak, gue pengen liat apa punya elo baik-baik aja,” kata gue sambil bohong, padahal gue pengen menikmati lagi.

Pas dia tiduran, gue buka belahan memeknya. Emang sih jadi lebih lebar dan masih ada sisa sedikit darah mengering. Gue cari klitorisnya, gue jilatin lagi.

“Kak, jangan dong. Masih perih nih,” larangnya.

Yaaa… kok dia udah gak mau lagi.

“Ya udah deh, kalo masih perih,” kata gue.

Gue bingung nih, gue masih pengen lagi, tp adek gue udah keburu gak mau. Sakit banget kali ya, pertama kali begituan. Ya udah deh, gue ajak mandi bareng aja siapa tau kalo udah seger nanti dia mau lagi.

“Kita mandi bareng aja yuk,” pinta gue.
“Ayo…” kata Mirna.

Kita mandi di kamar mandi adek gue. Gue idupin air shower yg anget. Wuihhh, nikmat banget pas kena air anget. Abis cape ML ama adek sen- diri, mandi air anget. Di bawah pancuran shower, gue pertama-tama ngambil posisi berada di belakangnya. Truss gue mulai nyabunin bela- kang tubuhnya. Setelah belakangnya selesai semua, masih dalam posisi gue di belakangnya, gue mulai nyabunin bagian depannya, mulai dari perut ke atas. Pas sampe bagian toketnya gue sabunin, dia mulai meng- gelinjang dan mendesah lagi. Gue ciumin bagian belakang lehernya sambil terus nyiumin leher adek gue itu. Puting adek gue, gue pilin- pilin pake ujung jempol dan ujung telunjuk.

Eh, pada waktu gue nyabunin toket imutnya itu tangan dia menyentuh dan mulai meraba-meraba tubuh gue dan berusaha mencari punya gue. Begitu tersentuh punya gue langsung digenggam dan dipijat-pijat. Tangan gue yg satu lagi mulai bergerilya ke daerah selangkangannya. Dgn bermodalkan sabun, gue mulai nyabunin bagian memek adek gue itu. Pertama, gue usap dari luar bibir memeknya, lalu jari gue mulai mencoba masuk mencari klitorisnya. Adek gue tiba-tiba ngomong lagi tp masih dalam keadaan kenikmatan karena masih gue ciumin lehernya dan putingnya gue pilin-pilin.

“Kak, sshhh… Jangan dulu donk. Sshttss… ahhh…” erangnya.

Ya udah, gue gosok-gosok aja dari luar. Ternyata belom lama setelah gue gosok-gosok itu ternyata adek gue orgasme.

“Aahhh… ah…” dia merintih keenakan dan dia langsung lemas.

Setelah dia orgasme itu, gue minta dia untuk memainkan anu gue pake tangannya. Dgn memakai sabun dia mengocok anu gue. Enak banget. Tangannya yg kecil itu menggenggam anu gue erat sekali. Akhirnya tak lama kemudian gue keluar jg. Selesai itu, kita langsung keluar kamar mandi. dan gue keluar dari kamarnya.

Setelah hari itu, gue agak sibuk dgn tugas-tugas kuliah gue sampe seminggu. Nah, pada suatu hari gue lagi lewat di depan kamar Mirna. Eh, kedengeran suara orang lagi mendesah-desah, tp agak samar. Wah, lagi ngapain nih anak. Gue penasaran, kalo gue ketok pasti ntar udahan. Gue lewat belakang aja, soalnya ada jendela yg “cukup” untuk ngeliat ke dalem kamarnya, walaupun harus manjat. Gue panjat dinding, truss gue liat lewat jendela. Ternyata… Gue kaget banget. Gue kirain paling dia lagi masturbasi, taunya si Mirna lagi di jilatin memeknya ama si Siska.

Masa adek gue lesbi sih. Gue masih gak abis pikir. Ya udah deh gue nikmatin aja deh. Gue liat si Siska masih pake rok seragam SMPnya, sedangkan dadanya udah kebuka dan toketnya yg runcing dan sexy itu kaya’nya makin sexy deh. Sedangkan si Mirna udah bugil. Kacau jg nih anak-anak smp. Pulang sekolah lang sung “maen”. Si Mirna masih terus mendesah, karena Siska menjilati memeknya dgn sangat nafsu. Tangannya si Siska jg meremas-remas toket imutnya Mirna, dan dia jg kadang kadang meremas toketnya sendiri.

“mmmppphhhhh…. Siska…. geliii banget. Aaahhh…. enak.. mmmhh..” terdengar sedikit desahannya Mirna.

Lagi asyik-asyiknya tiba-tiba gue inget ama janji ketemu temen gue untuk ngerjain tugas gue. Sial, kenapa gue bisa lupa ama tuh tugas. Ya udah, terpaksa gue tinggalin deh adegan lesbi ini.

Besok malemnya, pas si Mirna lagi nonton TV, gue ngomong ama dia.

“Ntar malem gue ngomong sesuatu ama elo. Jangan tidur dulu ya?” kata gue.
“Ngomong sekarang aja knapa?” jawabnya.
“Gue lagi ada tugas nih. Pokoknya tungguin ya!” kata gue lagi.

Setelah tugas gue selesai, gue langsung ke kamar adek gue. gue ketok…

“Mir, udah tidur belom?” panggil gue agak perlahan supaya gak ke- dengeran bonyok gue.
“Masuk aja kak, gak dikunci kok,” jawabnya.
“Hai, belom ngantuk kan?” kata gue.
“Belom kok. Ada apa sih kak? Kok kayanya serius banget,” kata dia.
“Mir, sorry. Kemaren gue… kemaren gue ngeliat elo,” gue diem.

Gue nggak enak ngomongnya, soalnya dia bisa marah karena gue intip.

“Ngeliat apa kak?” tanyanya penasaran.
“Nnggg… ngeliat elo ‘maen’ ama Siska kemaren di kamar elo,” kata gue.

Mirna langsung keliatan kaget. Dia diem dan keliatan tegang.

“Kenapa sih Mir, apa elo lesbi. Ups, sorry itu privasi elo sih. Gue nggak berhak nanya. Cuman gue penasaran aja,” kata gue.

Tiba-tiba dia ngeluarin air mata.

“Abis… abis kak Damar sibuk terus sih seminggu ini,” jawabnya sambil agak nangis.
“Mirna kan pengen lagi, kaya waktu itu. Abis enak…” jawabnya lagi.
“Kok gak bilang a ja ama gue?” kata gue.
“Abis Mirna malu. Malu minta ama kak Damar. Terus, Mirna curhat ke Siska. Eh, dia bilang,
‘mo nyoba ama dia gak?’” terangnya.
“Karena Mirna pengen banget, ya udah Mirna maen aja ama Siska. Tp kayanya masih enakan… masih enakan maen ama kak Damar,” kata dia langsung nunduk sambil masih agak nangis.

Gue sedih ngedengernya. Gue angkat mukanya supaya gak nunduk. Gue deketin mukanya perlahan, lalu gue deketin mulutnya dan gue cium bibirnya dgn perlahan supaya Mirna menikmatinya. Mirna langsung merespon dgn memainkan bibirnya di bibir gue. Lidah gue maen di dalem mulutnya. Tangan gue mulai membuka kancing piyamanya, lalu gue buka piyamanya sambil masih dalam keadaan berciuman.

Gue raba perlahan-lahan toketnya yg masih imut itu dan masih terbungkus bra. Gue berciuman ama adek gue itu cukup lama jg. Gue buka branya. Adek gue masih dalam posisi keadaan duduk, gue isep toketnya mulai dari putingnya yg masih agak baru t umbuh tp sexy itu dan terus gue jilatin memutari putingnya sampai ke seluruh permukaan toketnya.

Sedangkan toket yg satu lagi gue pilin-pilin putingnya. Gue mau ngasih servis terbaik ke ade gue. Abis kasian dia udah pengan banget seminggu ini. Gue buka celana piyamanya. Dia tinggal memakai CD saja. gue buka CDnya. Terlihatlah memek seorang anak SMP yg masih agak polos itu. Sudah mulai di tumbuhi rambut-rambut halus. Gue liat Memeknya itu mulai basah. Kayanya dia lagi benar-benar terangsang. Gue buka belahan memeknya. Gue jilatin sekitar clitorisnya. Dia bergoyang-goyang, menahan kenikmatan sambil agak menjambak rambut gue. Terasa asin ketika gue jilat cairan memeknya.

“Kak… terussss… kak… di situ…. enakkk… hhh…” desahnya agak keras.
“Ssstt… jangan keras-keras donk. Udah malem nih,” kata gue takut bonyok bangun.

Bisa berabe nih. Suara dia jadi berisik sekali. Setelah agak lama mempetting dia di sekitar vagin anya, gue langsung ngeluarin anu gue. Anu gue sih gak perlu pake pemanasan lagi. “Doi” udah tegang!

“Mir, gue masukkin sekarang ya?” kata gue.

Mirna langsung tegak lurus mendongak ke atas. Gue segera mengatur posisi di atas tubuhnya di antara pahanya. Gue buka pahanya lebar-lebar sehingga selangkangannya betul-betul terbuka. Kali ini gue bisa melihat dgn jelas ‘pintu’nya yg berupa celah dua bibir-bibir. Dgn dua tangan gue buka bibir memeknya itu dan dapat kulihat celahnya itu tampak penuh cairan licin. Gue dorongkan saja pinggulku sehingga anu gue pas di depan lubang kenikmatannya. Dgn satu tangan gue menggesek-gesekkan kepalanya sehingga membuka bibirnya dan menyebabkan kepalanya pas berada di depan celah lubangnya itu. Dgn satu sentakan perlahan aku dorongkan kepala anu gue mema- sukinya.

“Kak…. mmmpphhhhhh!” erangnya. Aku berdiam beberapa saat sampai lonjakan rasa nikmat tadi mereda perlahan-lahan.

Aku merasakan bah wa beberapa tusukan akan bisa mem- buatku keluar dan aku nggak ingin meninggalkan dia dgn ketdktun- tasan. Kan gue mo ngasih servis yg bagus. Gue tahan sebentar, sambil gue pandangin wajah lugu adek gue yg sedang merem. Setelah itu gue mulai menggenjotnya.

“mmmppphhhh… ssshhh… ahhh..” dia menggumam tdk jelas.

Gue mempercepat gerakan gue maju mundur.

“Kak… teruss kak….” dia terus mengerang.

Setelah gue agak negrasa gue mo keluar, gue keluarin anu gue dari memek adek. Untung ternyata gue belum sampai orgasme. Gue ganti gaya. Adek gue gue suruh tidur menyamping. Setelah itu gue angkat satu kakinya, dan gue masukkin lagi anu gue.

“Ahhh… lagi kak… teeruss…” katanya.

Gue goyang lagi. Ternyata dalam keadaan itu membuat dia dan jg gue orgasme.

“Kak… gue… mo… ke.. keluar nih… ahhhhhhhhhh…” dia mendesah panjang, tak lama dari orgasme dia, gue jg keluar dan gue ngeluarin sperma gue di dadanya.
“Mir, elo n ggak nyoba jilat sperma gue?” tanya gue.
“Geli ah,” jawabnya.
“Eh, coba deh…” Dia mengambil sperma gue dari dadanya dgn jarinya dan dia jilat.
“Mmm… asin. Tp kok enak ya?” jawabnya.

Dia malah ketagihan. Dia malah menjilati sperma gue yg tumpah di dadanya.

“Ok Mir, gue mo tidur. Tp kalo elo mau maen lagi, jangan sungkan. Bilang aja ama gue,” kata gue.
“Iya deh, kak. Makasih ya!” jawab Mirna - Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Abg Suka Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentod, Abg ML, Kumpulan Foto Bugil, Video Sex.